Fenom

Fenom
Adalah halaman Jombloan/Jomblowati yang ingin menambah wawasan

Senin, 12 Desember 2011

Rumah Yang Tak Bertuan

Tidak tau harus mengawalinya dari mana dan berujung ke siapa. Tulisan ini mungkin hanya menjadi sebuah refleksi belaka buat kawan2 ataukah hanya sebatas tulisan belaka tanpa makna yang memenjarakan kata. Namun bukan berarti tulisan ini jauh dari harapanku yakni Kita bisa sadar dan menghargai Tuan dalam Rumah. Sebuah fenomena yang menarik dan cukup menggelitik di benak kita tatkala ada yang menyebut kata LEMBAGA. Dalam mengarungi masa pembelajaran Lembaga, aku berharap bahwa komitmen itu tetap terjaga dalam benak kawan2ku dan hal itulah yang membuat kebersamaan kita semakin dekat. Boleh aku berkata bahwa saat ini yang di butuhkan adalah kondisi dimana kita semua dapat berjalan bersama tanpa saling mendahuluiu. Kawanku....Sudahlah..jangan terus2 kau berjalan di belakangku, karena aku tak cukup pantas tuk jadi penunjuk jalanmu terlebih lagi menjadi imam atau dokter bagimu,
tapi jangan juga kau berjalan di depannku, karena sesekali mungkin langkahku tak cukup cepat tuk mengikuti langkahmu dan olehnya langkahku tertinggal darimu atau mungkin sesekali punggungmu menjadi penghalang pandanganku terhadap sesuatu yang belum tentu dapat kau lihat di jalan yang lurus dan bebas hambatan, mungkin tak mengapa bila kita berbeda selangkah atau dua langkah, toh bila itu terjadi langkahku masih dapat bergegas mengikutimu ...
Tapi  di persimpangan, entah itu pertigaan atau perempatan jalan, perbedaan selangkah bisa memisahkan arah kita.. perbedaan selangkah bisa membuat kita berbeda jalan yang kita tempuh ke depan jadi tolong berjalanlah di sampingku merasakan apa yang terjadi "Di Rumah Yang Tak Bertuan" mungkin sambil bergandengan tangan biar kita dapat saling menjaga dapat saling menunjuki dapat saling berbagi dalam kesetaraan dan akhirnya kita dapat saling memaknai apa itu dekat tak bersentuh dan jauh tak berjarak agar kita tahu siapa Tuan dan Rumah kita dimana...
Mungkin dengan ini kita tahu kemana langkah kita harus terarah tanpa ada yang saling mendahului . Cukup itu yang bisa kita lakukan bukan karena ada yang ingin sama2 kita perlihatkan kepada mereka ataukah diantara kita ada yang saling mengungguli IDE dan GAGASAN, tapi aku ingin kita faham makna dari apa yang kita lakukan. Terlebih ketika engkau bernyanyi disampingku, Nyanyikanlah lagu indah hanyalah untukku disaat temaram datang mengetuk hati, tolong kau dendangkan dan usaplah nurani agar tak kelam. ketika kawan bernyanyi untukku pasti kurasakan ikhlasmu, pasti kan kudengar pasti dan pasti kan kuresapi... karena kita dapat saling memaknai apa itu dekat tak bersentuh dan jauh tak berjarak agar kita tahu siapa Tuan dan Rumah kita dimana...

SEMOGA...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar