Tidak tau harus mengawalinya dari mana dan berujung ke siapa.
Tulisan ini mungkin hanya menjadi sebuah refleksi belaka buat kawan2
ataukah hanya sebatas tulisan belaka tanpa makna yang memenjarakan kata.
Namun bukan berarti tulisan ini jauh dari harapanku yakni Kita bisa
sadar dan menghargai Tuan dalam Rumah. Sebuah fenomena yang menarik dan
cukup menggelitik di benak kita tatkala ada yang menyebut kata LEMBAGA.
Dalam mengarungi masa pembelajaran Lembaga, aku berharap bahwa komitmen
itu tetap terjaga dalam benak kawan2ku dan hal itulah yang membuat
kebersamaan kita semakin dekat. Boleh aku berkata bahwa saat ini yang di
butuhkan adalah kondisi dimana kita semua dapat berjalan bersama tanpa
saling mendahuluiu. Kawanku....Sudahlah..jangan terus2 kau berjalan di
belakangku, karena aku tak cukup pantas tuk jadi penunjuk jalanmu
terlebih lagi menjadi imam atau dokter bagimu,
tapi jangan juga
kau berjalan di depannku, karena sesekali mungkin langkahku tak cukup
cepat tuk mengikuti langkahmu dan olehnya langkahku tertinggal darimu
atau mungkin sesekali punggungmu menjadi penghalang pandanganku terhadap
sesuatu yang belum tentu dapat kau lihat di jalan yang lurus dan bebas
hambatan, mungkin tak mengapa bila kita berbeda selangkah atau dua
langkah, toh bila itu terjadi langkahku masih dapat bergegas mengikutimu
...
Tapi di persimpangan, entah itu pertigaan atau perempatan
jalan, perbedaan selangkah bisa memisahkan arah kita.. perbedaan
selangkah bisa membuat kita berbeda jalan yang kita tempuh ke depan jadi
tolong berjalanlah di sampingku merasakan apa yang terjadi "Di Rumah
Yang Tak Bertuan" mungkin sambil bergandengan tangan biar kita dapat
saling menjaga dapat saling menunjuki dapat saling berbagi dalam
kesetaraan dan akhirnya kita dapat saling memaknai apa itu dekat tak
bersentuh dan jauh tak berjarak agar kita tahu siapa Tuan dan Rumah kita
dimana...
Mungkin dengan ini kita tahu kemana langkah kita harus
terarah tanpa ada yang saling mendahului . Cukup itu yang bisa kita
lakukan bukan karena ada yang ingin sama2 kita perlihatkan kepada mereka
ataukah diantara kita ada yang saling mengungguli IDE dan GAGASAN, tapi
aku ingin kita faham makna dari apa yang kita lakukan. Terlebih ketika
engkau bernyanyi disampingku, Nyanyikanlah lagu indah hanyalah untukku
disaat temaram datang mengetuk hati, tolong kau dendangkan dan usaplah
nurani agar tak kelam. ketika kawan bernyanyi untukku pasti kurasakan
ikhlasmu, pasti kan kudengar pasti dan pasti kan kuresapi... karena kita
dapat saling memaknai apa itu dekat tak bersentuh dan jauh tak berjarak
agar kita tahu siapa Tuan dan Rumah kita dimana...
SEMOGA...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar